Jakarta, IDN Times – Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, mengungkapkan jika perluasan cakupan air bersih bagi masyarakat berpenghasilan rendah berpotensi menghemat Rp600 ribu hingga Rp1 juta per bulan bagi mereka.
“Jika air dari PAM bisa menjangkau masyarakat, khususnya lapisan masyarakat paling bawah, potensi penghematan biaya rumah tangga bisa mencapai Rp600 ribu hingga Rp1 juta per bulan,” ujar Arief dalam FGD Peningkatan Pelayanan Air Bersih Perpipaan untuk Fasilitas Kesehatan (Faskes) Milik Pemprov DKI Jakarta, di Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2024).
- Banyak masyarakat yang beli air pikulan
Arief mengatakan, dengan pasokan air dari PAM Jaya, biaya yang dikeluarkan untuk air bisa berkurang drastis dibandingkan dengan pembelian air pikul yang jauh lebih mahal.
“Saat ini, tanpa PAM Jaya, banyak masyarakat yang harus membeli air pikul seharga Rp4.000 hingga Rp6.000 per 10 liter. Padahal, dengan menggunakan air dari PAM Jaya, mereka hanya perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp40 ribu hingga Rp80 ribu per bulan,” kata Arief.
2. Masyarakat bisa bijak atur anggaran
PAM Jaya juga mendorong masyarakat mengalokasikan penghematan ini ke hal-hal yang lebih produktif. Untuk itu, Arief berharap adanya dukungan dalam bentuk program sosialisasi manajemen keuangan keluarga.
“Dengan adanya edukasi pengelolaan keuangan keluarga, masyarakat bisa lebih bijak mengatur anggaran mereka, memanfaatkan penghematan ini untuk kebutuhan yang lebih bermanfaat dan produktif,” katanya.
3. PAM Jaya akan resmikan 12 ribu sambungan baru
Lebih lanjut, PAM Jaya akan meresmikan 12.600 sambungan air di Jakarta Timur pada akhir November atau awal Desember 2024.
“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk terus memperluas akses air bersih dan membantu masyarakat menikmati kebutuhan dasar ini dengan biaya yang lebih terjangkau,” kata Arief.