IPA Pesanggrahan Beroperasi, Separuh Jalan Kejar Target 100 Persen Cakupan Air Bersih 2030

Foto: Pam JAYA

Foto: Pam JAYA

JAKARTA, KOMPAS — Sepuluh kelurahan di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat mendapat tambahan pasokan air bersih dari Instalasi Pengolahan Air Pesanggrahan. Pasokan berkapasitas 750 liter per detik itu untuk mengejar target 100 persen cakupan pelayanan air perpipaan tahun 2030 dan mengurangi penggunaan air tanah oleh Perumda PAM Jaya.

Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pesanggrahan beroperasi per Selasa (9/9/2025). Sementara pembangunannya dimulai pada November 2023 dengan biaya Rp 200 miliar.

Sumber air bakunya berasal dari Sungai Pesanggrahan di Cirendeu dan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Adapun pelayanannya menjangkau 45.000 pelanggan di 10 kelurahan.

Sepuluh kelurahan itu ialah Bintaro, Pesanggrahan, Ulujami, Petukangan Selatan, dan Petukangan Utara di Kecamatan Pesanggrahan; Cipulir di Kecamatan Kebayoran Lama; dan Joglo, Srengseng, Meruya Selatan, dan Meruya Utara di Kecamatan Kembangan.

”Mudah-mudahan pada 2029 seluruh air bersih di Jakarta bisa terpenuhi dengan baik,” ujar Gubernur Jakarta Pramono Anung seusai peninjauan IPA Pesanggrahan pada Selasa.

Cakupan layanan

Petugas lab menuangkan sampel air yang akan diuji di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pesanggrahan, Jakarta, Selasa (9/9/2025). PAM Jaya menyediakan mobil laboratorium untuk pengecekan air bersih di suatu wilayah dengan cara jemput bola.

Perumda PAM Jaya melaporkan cakupan layanannya sudah sampai 74,24 persen per September ini. Manajemen kemudian menargetkan peningkatan hingga 80 persen di pengujung tahun 2025.

Dengan total pelanggan per Juli 2025 sebanyak 1,2 juta sambungan, masih banyak keluhan air keruh, bau, distribusi tidak lancar, serta butuh sosialisasi masif terkait dampak penggunaan air tanah.

Mayoritas wilayah yang belum terlayani sambungan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dengan total 44 kelurahan. Oleh sebab itu, dikebut pembangunan infrastruktur perpipaan serta sosialisasi.

Selain IPA Pesanggrahan, IPA Buaran III dengan kapasitas 3.000 liter per detik telah beroperasi secara bertahap dengan sumber air baku berasal dari Waduk Jatiluhur untuk kawasan timur Jakarta. Nantinya, IPA ini memperkuat distribusi air ke wilayah yang selama ini terbatas suplainya.

Sementara IPA CIliwung sedang dibangun. Perkembangan pekerjaan per awal September 2025 mencapai 18 persen dengan estimasi operasional pada Mei 2026.

Di samping itu, juga berjalan proyek reservoir (waduk) komunal di 14 titik di Jakarta. Keempat belas titik itu adalah Duri Kosambi, Taman Sari, Waduk Pluit, Cilincing, Marunda, Gandaria Utara, Tambora, Marunda Kepu, Rorotan, Semanan, Asem Baris, Glondok, Duri Kosambi, dan Pegadungan.

Penampungan air di dekat permukiman ini untuk mengatasi masalah tekanan air rendah. Kemudian, memastikan stabilitas dan pemerataan distribusi air.

Pramono seusai peninjauan IPA Pesanggrahan turut meminta Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti untuk mempercepat proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Karian-Serpong. Proyek berkapasitas 4.600 liter per detik ini dapat memberikan akses air minum kepada 1,84 juta warga di Banten dan Jakarta.

”IPA Pesanggrahan sama seperti Buaran yang sebagian airnya untuk kebutuhan warga di Tangerang Selatan dan Bekasi,” kata Pramono.

Sementara IPA CIliwung sedang dibangun. Perkembangan pekerjaan per awal September 2025 mencapai 18 persen dengan estimasi operasional pada Mei 2026.

Perkuat layanan

Gubernur Jakarta Pramono Anung (tengah) menjawab pertanyaan wartawan di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pesanggrahan, Jakarta, Selasa (9/9/2025). Adanya IPA Pesanggrahan ini sebagai upaya untuk mengejar cakupan 100 persen air bersih di Jakarta. Saat ini cakupan air bersih di Jakarta mencapai sekitar 74,24 persen.

Perumda PAM Jaya juga diminta menguatkan layanan. Hal paling utama adalah merespons keluhan warga.

Hal ini ditekankan dalam rapat paripurna tentang perubahan badan hukum Perumda PAM Jaya menjadi perseroan terbatas (perseroda) di DPRD DKI Jakarta.

Fraksi PKS dalam pandangannya yang disampaikan Muhammad Subki, antara lain meminta Perumda PAM Jaya mengatasi berbagai persoalan serius dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Masih banyak keluhan masyarakat terkait dengan pasokan dan kualitas air yang tidak stabil, serta respons atas pengaduan pelanggan yang belum cukup cepat. Keluhan itu seperti dialami warga di Jatipadang dan Manggarai bahkan warga kesulitan mendapat air bersih karena keterbatasan ekonomi.

”Dari sisi efisiensi perusahaan, PAM Jaya juga masih menghadapi non-revenue water (NRW/kebocoran air) yang tinggi (45 persen). Tingkat NRW yang tinggi berdampak negatif pada finansial dan kualitas pelayanan perusahaan,” kata Subki.

Fraksi PKS menilai Perumda PAM Jaya lebih baik berfokus dulu pada upaya-upaya untuk memperbaiki kualitas pelayanan kepada pelanggan dan membenahi kinerja perusahaan. Paling utama ialah dengan menyediakan air bersih kepada pelanggan dengan mengurangi NRW, menjaga konsistensi kelancaran air dan kualitas air yang sampai ke pelanggan dan secara bertahap meningkatkan kinerja perusahaan serta meningkatkan jangkauan pelayanan.

Fraksi PDI-P menyampaikan hal serupa. Dwi Rio Sambodo dalam tanggapan fraksi mengatakan, Pemprov Jakarta perlu mengambil langkah-langkah penataan kelembagaan organisasi sehingga sepenuhnya mampu memenuhi layanan air minum.

”Perlu adanya kajian yang lebih mendalam, komprehensif dan holistik terkait rencana perubahan bentuk badan hukum PAM Jaya. Karena kita pernah punya pengalaman yang cukup panjang saat pengelolaan bersama Palyja dan Aetra,” kata Rio.

Fraksi PDI-P pun sering menerima aduan tentang tidak mudahnya akses air bersih khususnya di lingkungan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dampak kenaikan tarif dasar air bersih, dan pelayanan air bersih di rusun.

PAM Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, manajemen meningkatkan laporan pelanggan melalui aplikasi yang terkoneksi ke Jaki milik Pemprov Jakarta guna memudahkan pengawasan. Salah satunya ialah dengan perbaikan ketika ada keluhan konstruksi pipa yang tidak sesuai dengan standar.

”Dan ini salah satu hal yang penting menjawab tantangan bahwa masih punya 5.000 kilometer tambahan pipa yang harus disambung di bawah tanah,” kata Arief.

Selain aplikasi, disediakan pula mobil lab. Mobil ini bakal melayani warga yang ingin mengecek kualitas air di rumahnya. Arief menjamin hasil lab akan keluar pada hari yang sama setelah dicek.

Lihat Juga

Wujudkan Target 100 Persen Layanan Air Perpipaan, PAM JAYA Resmikan IPA Pesanggrahan

JAKARTA, KOMPAS — Perumda Air Minum (PAM) JAYA bersama Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Pramono Anung Wibowo meresmikan Instalasi

IPA Pesanggrahan Beroperasi, Separuh Jalan Kejar Target 100 Persen Cakupan Air Bersih 2030

JAKARTA, KOMPAS — Sepuluh kelurahan di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat mendapat tambahan pasokan air bersih dari Instalasi Pengolahan Air

Microtunneling, Solusi PAM Jaya Atasi Tantangan Konstruksi di Jaksel

JAKARTA, DETIKNEWS — PAM Jaya tengah melaksanakan sejumlah pekerjaan konstruksi jaringan pipa air minum di wilayah Jakarta Selatan. Pekerjaan konstruksi