RUBLIK DEPOK – Proyek galian yang selama ini menjadi penyebab utama kemacetan di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, akhirnya rampung.
Setelah berbulan-bulan menimbulkan antrean panjang kendaraan, kawasan tersebut kini kembali lancar. Pembongkaran pembatas proyek (barrier) di depan Cibis Park pun telah dilakukan, menandai tuntasnya pekerjaan galian yang selama ini dikeluhkan warga.
Proyek Rampung Sebelum Tenggat Waktu Direktur Utama Paljaya, Untung Suryadi, mengonfirmasi bahwa pekerjaan di titik manhole-4 di depan Cibis Park telah selesai pada 7 Oktober 2025 sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan.
“Barrier sudah kami bongkar dan lalu lintas kembali lancar seperti semula,” ujarnya. Meski sebagian pekerjaan sudah rampung, proyek di manhole-7 yang berada di depan SPBU TB Simatupang masih berlangsung. Untung menargetkan penyelesaian di titik tersebut pada 25 Oktober 2025.
Namun, ia memastikan dampak kemacetan di lokasi itu tidak sepadat sebelumnya karena area kerja lebih terbatas dan arus lalu lintas sudah mulai normal.
Instruksi Tegas dari Gubernur DKI Jakarta Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung telah memberikan deadline agar seluruh proyek galian di TB Simatupang diselesaikan paling lambat akhir Oktober 2025.
Ia juga sempat menggelar rapat dengan PAM Jaya, Paljaya, dan Dinas Bina Marga untuk mempercepat penyelesaian proyek agar tidak lagi mengganggu aktivitas warga.
Sebagai langkah sementara untuk mengurai kemacetan, Pemprov DKI telah mengatur ulang arus lalu lintas baik di dalam maupun luar Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Langkah ini dilakukan setelah mendapat izin resmi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Untuk TB Simatupang, kami sudah mendapat izin pengalihan arus termasuk pengaturan di jalan tol agar lalu lintas tetap terkendali selama proyek berlangsung,” ujar Pramono dalam keterangannya.
Uji Coba Akses Tol Fatmawati Gratis Selain rekayasa lalu lintas, Pemprov DKI juga membuka akses gratis di gerbang tol (GT) Fatmawati selama masa uji coba untuk mengurai kepadatan di kawasan TB Simatupang.
Uji coba tersebut terbukti efektif, dengan rata-rata 600 kendaraan memanfaatkan jalur tersebut setiap harinya. Menurut laporan Dinas Perhubungan, kebijakan itu berhasil mengurangi kepadatan kendaraan baik di jalan tol maupun ruas utama TB Simatupang.
Karena dinilai efektif, Pramono memperpanjang masa uji coba hingga akhir Oktober 2025 dan menginstruksikan agar koordinasi lintas instansi terus dilakukan bersama BPJT serta Kementerian PUPR.