AKURAT.CO Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta memberi perhatian serius terhadap maraknya proyek galian yang memakan ruas jalan, hingga menyebabkan kemacetan parah di Jakarta.
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, berjanji akan memperbaiki pola kerja agar proyek serupa tidak lagi menjadi biang keluh kesah masyarakat.
“Kemarin dalam rapat paripurna kami sudah membahas hal tersebut. Saya minta untuk proyek berikutnya, enggak boleh terjadi lagi pembangunan yang tanpa koordinasi yang baik,” kata Pramono di Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Dia menegaskan, setiap pekerjaan galian yang berpotensi mengokupansi badan jalan maupun ruang publik, wajib melalui prosedur operasional standar (SOP) yang matang sebelum izin diterbitkan.
“Saya sudah minta dibuatkan standard operating procedure ketika akan melakukan pembangunan yang seperti itu, apakah itu dilakukan oleh BUMD, oleh Dinas, oleh Dishub, dan sebagainya,” ujarnya.
Politikus PDI Perjuangan itu menyoroti kemacetan horor di Jalan TB Simatupang, yang ditimbulkan oleh sejumlah proyek berjalan bersamaan. Di antaranya pipanisasi air minum Perumda PAM Jaya, pembangunan Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) oleh Perumda Paljaya, serta galian sistem jaringan utilitas terpadu (SJUT) milik Dinas Bina Marga.
Sebagai langkah awal, Pemprov Jakarta memangkas panjang pagar area galian dari 35 meter menjadi hanya 20 meter. “Saya benar-benar concern untuk urusan kemacetan di Jakarta, termasuk yang paling utama adalah di TB Simatupang,” tegasnya.
Selain itu, Pemprov juga mengusulkan penutupan sementara gerbang keluar Tol Cipete-Pondok Labu pada sore hari. Usulan itu telah disampaikan ke Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT).
“Alhamdulillah saya mendapatkan laporan, mudah-mudahan hari Senin kita mulai uji coba seperti apa yang kita usulkan tentang pembukaan jalur tol terakhir,” pungkasnya.