Jakarta (ANTARA) – Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan bakal terus memperkuat layanan air bersih perpipaan bagi warga untuk mengurangi penggunaan air tanah.
“Dengan cara ini membantu masyarakat untuk mendapatkan air bersih, sekaligus mengurangi penurunan air tanah jika masyarakat masih menggunakan air tanah. PAM Jaya bersama Pemprov DKI Jakarta berupaya untuk menanggulangi banjir yang diakibatkan penurunan permukaan air tanah,” kata Heru saat meninjau pemasangan instalasi pipa aliran air di salah satu rumah warga di Jakarta Timur, Senin.
Tak hanya berkunjung ke rumah warga di Jalan Waradan, Kelurahan Pondok Kopi, Heru juga menyaksikan progres pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran III PAM Jaya, Jalan Inspeksi Kalimalang.
Heru menambahkan perlu ada pembenahan di semua aspek dalam penggunaan air perpipaan. Sehingga, jangkauan layanan air perpipaan dapat semakin luas. Jika tidak dilakukan pembenahan secara cepat dan tepat, dikhawatirkan Jakarta akan mengalami kekurangan air bersih atau krisis air.
Sejak dua tahun lalu, Pemprov DKI Jakarta melalui PAM Jaya terus melakukan pembenahan dan perbaikan perpipaan.
Selain itu, menambah kapasitas air baku yang terdapat di dua lokasi, yaitu reservoir Cilincing dengan kapasitas mencapai 20 juta liter untuk area tangkapan (catchment) di sekitar Jakarta Utara dan reservoir Pondok Kopi dengan kapasitas 5 juta liter untuk area catchment sekitar Jakarta Timur.
“Nanti secara bertahap ke Kalibaru. Sekali lagi, kalau tidak dilaksanakan secepatnya, maka bisa terjadi krisis air bersih. Namun, tadi saya sampaikan bahwa ini sedang berlangsung semuanya dengan teknologi yang baru, dengan sistem penampungan air baku di Cilincing dan Pondok Kopi, dan seterusnya. Masyarakat tidak usah khawatir, pada 2030, air bersih bisa kita atasi atau stoknya ada. Ini adalah proyek strategis nasional yang kita harus laksanakan,” kata Heru.
Khusus IPA Buaran III, Heru mengharapkan, pembangunannya bisa rampung sekitar April atau Mei 2025. Sehingga, dapat menambah layanan air bersih kepada masyarakat.
Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasruddin menyatakan komitmennya untuk terus melakukan penyambungan air perpipaan baru untuk rumah tangga di area timur Jakarta dan utara Jakarta.
Saat ini, total sambungan baru yang telah terkoneksi dengan bantuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) adalah sebanyak 11.455 sambungan rumah dan sampai akhir tahun ini akan mencakup 16.000 sambungan rumah. Di luar itu, PAM Jaya juga sudah menyambung koneksi baru yang totalnya saat ini mencapai 32.000 sambungan rumah.
“Masih ada pekerjaan rumah yang memang cukup banyak. Tetapi, hari ini saya ingin membawa Pj Gubernur melihat infrastruktur yang sudah kita siapkan, termasuk infrastruktur yang sudah diselesaikan oleh Kementerian PUPR. IPA Buaran III ini berkapasitas 3.000 liter per detik dan pembangunannya sesuai jadwal. Saat ini progres pembangunannya sudah 73 persen,” kata Arief.
Untuk wilayah barat Jakarta, lanjutnya, PAM Jaya memaksimalkan operasional IPA Pejompongan di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Kemudian, untuk layanan di selatan Jakarta, pihaknya membangun IPA Pesanggrahan dan IPA Ciliwung.
“Untuk IPA Pesanggrahan akan beroperasi pada 2025 dan Ciliwung pada 2026. Mudah-mudahan kendalanya tidak terlalu banyak, sehingga pada 2030 pelayanan air perpipaan bisa 100 persen menjangkau masyarakat Jakarta,” kata Arief.