JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pengelola Air Limbah Jakarta (Paljaya) memastikan pekerjaan galian pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, telah rampung sepenuhnya.
Direktur Utama Perumda Paljaya Untung Suryadi mengatakan, pekerjaan di titik manhole MH-7, tepatnya depan SPBU Pertamina, telah selesai dikerjakan.
Seluruh lajur di sisi selatan Jalan TB Simatupang kini sudah bisa digunakan kembali.
“Kini, seluruh pekerjaan di lajur jalan kawasan TB Simatupang sisi selatan telah selesai dikerjakan,” ujar Untung saat dihubungi, Minggu (19/10/2025).
Sebelumnya, pekerjaan di titik manhole MH-4 (depan Cibis Park) juga telah tuntas pada 7 Oktober 2025. Dengan selesainya dua titik utama tersebut,
Untung memastikan pagar proyek telah dibuka sejak 18 Oktober dan badan jalan kini bisa kembali digunakan masyarakat secara normal.
“Sisi utara masih berprogres tapi di area private (masuk ke Wisma Raharja) dan trotoar jadi tidak menimbulkan kemacetan,” lanjut dia.
Untung menegaskan, Paljaya berkomitmen melanjutkan pembangunan infrastruktur air limbah domestik hingga Juni 2026 secara efektif, efisien, dan berorientasi pada manfaat publik
Pembangunan SPALD-T dilakukan untuk mengalirkan limbah rumah tangga, perkantoran, dan fasilitas umum ke Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) agar diolah sebelum dibuang ke lingkungan.
Proyek ini menggunakan teknologi Micro Tunnel Boring Machine (MTBM), metode pengeboran bawah tanah hingga 14 meter tanpa galian terbuka sehingga minim gangguan terhadap jalan maupun utilitas lain.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menargetkan proyek galian di Jalan TB Simatupang selesai pada akhir Oktober 2025. “Dan saya juga sudah merapatkan secara khusus, baik itu PAM Jaya Paljaya, kemudian sumber daya air, Bina Marga, semuanya saya minta paling lama akhir Oktober sudah selesai semua,” ucap Pramono Anung di Gereja Katolik Kalvari, Paroki Lubang Buaya, Minggu (14/9/2025).
Pramono sempat mengakui, Jalan TB Simatupang kini menjadi salah satu titik macet terparah di Jakarta.
Kondisi ini dipicu proyek rekonstruksi yang tengah digarap Pemprov Jakarta serta Proyek Strategis Nasional (PSN) milik pemerintah pusat.